Glitter Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 01 Desember 2010

"Motor Style


Barangkali Anda agak bingung melihat modifikasi motor ini. Apa aliran yang dianut? Jika dilirik dari depan berjarak lima meter, identitas motor itu nggak jelas. Tinggal mesin yang bisa mencirikan merek dan jenis motor, itupun jika dilihat dari dekat.
Supaya nggak penasaran, basis motor itu adalah Suzuki Satria R120 2002 milik Amos Leonardo Saragih dari rumah modifikasi Amos Leonardo Disign Yogyakarta. Ia memberi tema karyanya itu motor futuristik atau masa depan.
"Aku sengaja menyuguhkan konsep berbeda. Kemudinya menggunakan sistem kerja gear yang bergerak dengnan didorong maju mundur, kemudian diteruskan kabel kopling mobil sebagai penggerak roda depan," bilang Amos.
Semisal mau membelok, kalau kekiri setang kanan yang diturunkan, maka gir kecil yang dipasang pada pangkal setang akan berputar dan mendorong gir besar. Karena mendapat dorongan, gir besar berputar berlawanan arah dengnan gir pendorong (setang kiri). Secara spontan akan memberikan dorongan balik pada gir kecil di pangkal setang kanan.
Konsep ini, menurut Amos akan disempurnakan lantaran masih bannyak kekurangan. Seperti bahan setang dinilai masih kurang besar dan kurang lebar. Perputaran gir di bagian ini juga masih kurang empuk.
"Awalnya dibikin setang model tunggangan Batman. Karena waktunya mepet (mau ikut kontes modif Suzuki), jadinya ya kayak gini," tegas nya.
Selain bodi, kerangka juga mengalami perubahan dengan menggunakan pipa berdiameter 1 inci. Termasuk kaki-kaki depan maupun yang belakang.
Sementara sistem lengan ayun, mengaplikasi model tunggal dan belakang ala ori-arm. Baik bentuk dan desiannya merupakan karya sendiri. Hanya, bentuk tangki dan bodi yang besar serta tebal, nggak serasi dengan model suspensi depan.
Sesuai pengakuan Amos kalau Suzuki Satrianya masih belum sempurna dan akan dikembangkan lagi.

memodifikasi Yamaha Mio

Bisa ditebak hasilnya kalau anak berusia 11 tahun punya motor dan minta dimodifikasi. Seperti yang terjadi pada Al Ghazy Nicola Bahsar. Murid kelas V SD ini "merengek" ke bokapnya (orangtua) minta dicarikan modifikator karena ingin mengubah tampilan motornya.

Sang ayah, Agus, memercayakan Tauco Custom (TC) untuk memodifikasi Yamaha Mio 2008 milik anaknya. "Kebetulan dekat dengan rumah kami yang di Cilandak," pertimbangan Agus.

Lantaran yang minta anak kecil, Topo Goedel Atmojo, juragan TC, tak ingin melakukan perubahan ekstrem. Konsepnya, lowrider yang enak dilihat. Maka, langkah pertamanya memundurkan roda belakang 10 cm.

Bodi tak banyak yang disentuh, kecuali lampu depan. Standarnya diganti dengan Yamaha Fino yang bulat dan lucu. Penggantian ini mau tak mau harus membobok cover bodi depan. "Kali ini enggak pakai pelat, hanya solder plastik antara bodi asli Mio dengan bawaan Fino," jelas Topo. Lalu, sambungan ditutupi dengan dempul.

Bagian belakang juga enggak ada yang ekstrem, kecuali knalpot hasil desain TC. Mulai dari leher sampai bagian tengah muffler ditutup cover berbahan pelat galvanis. "Murni karya kami. Sekalian bisa jadi pelindung panas lho," komentar Topo. Cover itu dikasih aksen lubang-lubang kecil untuk memperlihatkan detail sempurna.

Sokbreker belakang standar diapkir dan masuklah punya Honda Grand. Pengganti itu terpilih karena memiliki beberapa keunggulan. Selain bentuknya yang krom, "Batang yang besar cukup menarik. Dari segi harga jauh lebih murah," beber Topo.

Kemudian, pada ujung jok belakang dikasih sissy bar yang desainnya lumayan unik. "Karena enggak mau sissy bar yang tinggi, maka dibuat pendek dengan model mahkota," belanya.

Ghazy pun sangat senang melihat motornya yang udah berubah tampilan. Ya, Yamaha Mio itu hanya sebatas dipandang saja karena usianya masih 11 tahun dan belum punya SIM.

Yamaha V-ixion

Pada ajang pameran JMS ke-4 di JCC, Sabtu (6/12), banyak acara ditampilkan. Selain masing-masing stan menyuguhkan hiburan musik, ada free style lokal di arena Yamaha, dan trial bike show dilangsungkan Motor Plus Award 2008. Penghargaan ini digarap awak Tabloid Motor Plus untuk motor-motor yang diproduksi anggota AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia).
Penobatan ini sengaja dipilih bersamaan dengan pelaksanaan JMS dan sekarang sudah masuk tahun kedua. Diplihnya kendaraan dari produksi anggota AISI, menurut Achmad Riswan, Redaktur Pelaksana Motor Plus, karena industri motor yang tergabung di AISI banyak memberi manfaat buat negara. Kemudian, 90 persen komponennya sudah buatan lokal.
Untuk pemilihan kali ini, Motor Plus menambah tiga kategori baru, yakni Best Fuel Consumption, Best Performance, dan Life Time Achievement 2008.
Sebanyak 30 motor dari lima merek anggota AISI telah menjalani penyeleksian dan diuji tim redaksi. Untuk pengujian terbagi dalam dua tahap. Pertama, 15 November, khusus pengujian kadar emisi dengan perangkat engine analyser di Cibinong, Bogor. Termasuk juga performa mesin dengan alat dynometer.
Kedua, menyangkut konsumsi bahan bakar, ergonomi, handling, pengereman, dan keseimbangan. Pengujiannya dilakukan di Ancol, Jakarta Utara, 21-22 November 2008. Untuk penilaian bagian kedua, redaksi dibantu dua orang juri dari akademis yang pakar di bidang desain produk.
Hasilnya, di bawah ini
Bike of The Year 2008 :Honda CS1
Respected Bike of The Year :Honda Tiger
Rookie of The year :Honda CS1
Shocking Bike of The Year :Kawasaki Ninja 250
Life Time Achievement :( alm) Bapak Hoegeng Iman Santoso
Desain terbaik
Bebek 100cc-115cc :Kanzen Taurus 110 cc
Bebek 120cc-130cc :Kanzen Taurus Ultima 120
Bebek sport 125-135cc :Honda CS-1
Skubek 110cc-125cc :Kymco Libero
Sport 125cc – 160cc :Yamaha V-ixion
Sport 200cc – 250cc :Kawasaki KLX
Teknologi terbaik
Bebek 100cc – 115cc :Suzuki Smash 110 (Night Rider II)
Bebek 120cc – 130cc :Honda Supra X 125
Bebek sport 125cc-135cc :Yamaha Jupiter MX 135
Skubek 110cc – 125cc :Honda Vario
Sport 125cc – 160cc :Yamaha V-ixion
Sport 200cc – 250cc :Kawasaki Ninja 250
Ramah lingkungan terbaik
Bebek 110cc – 115cc :Honda Revo 100
Bebek sport 125cc-135cc :Honda CS 1
Skubek 110cc – 125cc :Honda Vario
Sport 125cc-160cc :Honda Mega Pro
Best Fuel Consumption
Bebek 100cc – 115cc :Honda Revo 100
Bebek 120cc – 130cc :Honda Supra X 125 PGM F1
Bebek sport 125cc-135cc :Honda CS 1
Sport 125cc – 160cc :Yamaha V-ixion
Sport 200cc-250cc :Honda Tiger
Skubek 110cc – 125cc :Kymco Libero
Best Value
Bebek100cc – 115cc :Yamaha Vega R
Bebek 120cc – 130cc :Honda Supra X 125 PGM-FI
Bebek sport 125cc-135cc :Honda CS1
Skubek 110cc – 125cc :Honda Vario
Sport 125cc – 160cc :Yamaha V-ixion
Sport 200cc – 250cc :Kawasaki Ninja 250
Best Performance
Bebek 100cc – 115cc :Yamaha Vega R
Bebek 120cc-130cc :Honda Supra X 125 PGM-FI
Bebek Sport 125cc-135cc :Honda CS1
Skubek 110cc – 125cc :Suzuki Skywave 125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar